Sumrahadi



Sumrahadi

Perempuan Berkulit Legam


Berjalan mundur
Setapak demi setapak
Menabur benih
Menyemai harapan
Lumpur menelan lututnya
Mentari memanggang punggungnya
Selalu dan selalu

Padahal
Diatas sana satelit mencibirnya
Orang kota melempar senyum dari jendela pesawat
Ia tak peduli
Yang ia tahu bahwa sawah harus di tumbuhi padi
Bukan gedung pencakar langit atau semaksemak bercahaya seratus watt

perempuan desa berkulit legam itu
memandangi sawahnya sambil sesekali menarik tali pengikat bebegik
menghalau burungburung yang mencoba memusnahkan harapannya


PAINAN 23122014




Sumrahadi


Perempuan Pengumpul Durian

awan mulai menenggelamkan matahari dalam deras hujan
putik merubah diri jelma bola berduri
musimpun mengembangkan harapan
menyudahi penantian

perempuan senja pengumpul durian berlarilari membelah kabut dingin yang mendekap erat pinggang bukit
menggendong keranjang kosong di punggung
mencoba tapaki terjal dengan kaki yang mulai rapuh
tiada lelah, juga keluhkesah

perempuan desa yang tak pernah nikmati pagi
siangpun di telantarkan oleh kemajuan
yang dia tahu hanya bagaimana menaklukan alam
agar anakanaknya bisa terus makan

PAINAN 23122014







Sumrahadi nama lainnya adalah Munadi Oke
Lahir di Jakarta 17 Mei 1975 051975 , penyair ini  Painan,Sumatera Barat.