Alias
Menjelma
Bianglala
Membentang
berpuluh puluh kilo memandang
Langkah
tak henti melangkah menyongsong pagi
Berjiwa
membatin menuju tenang gelombang
Dihantar
seribu angin berpekuk doa
Pada
malam penuh dingin penuh bintang
Tiada
kesal pula sesal
Engkau
terus menuju laut
Gulung
gelombang menepuk nepuk punggung karang
Mengajak
laut berdamai hati
Di
atas perahu melempar jala
Laut
bermulut mulut maut mengajak karam karam
Bayang
bayang gelisah menggoda sejati
Harapan
menggantung dipuncak purnama
Digenggam
dayung mengusik sepi
Menyanyikan
nyanyian sunyi mengenang lara
Tiada
kesal pula sesal
Engkau
terus menantang laut
Perempuan
desaku laksana rajawali
Hidup
berdarah darah membuka esok
Setiap
musim bersama laut berpagut maut
Berburu
memburu waktu dalam tulus
Kala
hening mendera jiwa
Dikau
peluk memeluk asa
Cerita
bercerita cerita dewa dewa laut
Teman
berburu ketika gelombang
Menjelma
bianglala menanda hidup
Bernafas
nafas gemuruh laut
Perempuan
desaku bianglala kehidupan di atas perahu
Berhati
baja berjiwa ksatria
Tiada
kesal pula sesal
Di
atas karang meridho rahmat
Menanti
suami jauh di rantau
Sempurnakan
ikrar setia
Kendari, maret 2015
Alias
Perempuan-perempuan Desa
Di
tengah tengah malam semalam mendekap mimpi menenang
Bayang
bayang asa membayang sayang menyayang
Dalam
sunyi menyembunyikan bunyi berjuta bintang
Kala
pagi membuka pintu pintu fajar menerang terang
Langkah
kaki melangkah kaki perempuan perempuan desa bersenandung
Menyambut
pagi dalam tangan menggenggam jaring
Perempuan
desa
Laut
hidup dalam lautan hidupmu
Menanti
para lelaki dalam terpaan gelombang
Harap
berharap hasil tangkapan menjelma bianglala
Bayang
mendung menutup cakrawala
Laut
hitam menghitam bertambah gelap
Air
mata membendung dalam mata
Hati
berjiwa jiwa ksatria perempuan
Menantang
maut menghela senyap
Kokoh
laksana karang
Tegar
bagai samudra
Perempuan
desa
Engkau
hawa ksatria bagi anak dalam pelukan
Peluk
memeluk seribu jeritan
Tiada
tanya menanya
Tiada
ragu meragu
Tiada
kesal menyesal
Tiada
sesal
Tiada
apa
Kendari, maret 2015
ALIAS, lahir di Wakatobi 11 Agustus 1986, tinggal
di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara.