Aditya D. Sugiarso



Aditya D. Sugiarso

Wanita Buru

Ada selaksa sorot mata setengah sayu menatapku!
Siapa gerangankah pemilik dua bola mata indah itu?
Seorang wanita menatapku-, seolah mengharapku mendekatnya!
Di wajahnya tergurat juga garis aliran air mata kelemahan, wanita.

Inilah Buru, pulau keramat di negeri ini.
Sumpah-serapah, anti-pati tak seorangpun mau menghuni
Wanita itu-, Apakah sejatinya dia juga menghuni pulau ini?
Bagaimana mungkin? Alamak sejurus terhunus bayonet hatiku tersayat-, Sakit.

Kudekati dia, dan kupreteli sejuta kata yang tersimpan rapat dalam tubir bibirnya
Jutaan amarah merajah jiwaku, dia tak satupun ada salah bersarang dalam dirinya.
Entah kepada siapa aku harus marah? Kemudian siapakah aku ini berani marah?
Kusesalkan, kutangiskan...... Bedebah, negeri apa ini?

Soekidjah-, kaulah wanita yang disakiti negerimu sendiri.
Soekidjah-, hanya karena Ledhek dan Tayub1 kau tertuduh!
Malam gelap itu telah melenyapkan namamu dari kampungmu...
Hingga kau tersadar dalam dekapan Buru yang bedebah!

Soekidjah-, ikutlah denganku!
Aku akan membawamu pergi
Ke sudut negeri ini yang jauh hingga tak ada yang tahu
Bahwa kaulah Wanita Buru...-,

Kuripan – Karangawen
19 – November -2012


Aditya D. Sugiarso
Seruni
Angin malam,
Melambai pada lembayung-lembayung
Tanpa ada sinar rembulan, terasa muram
Seruni, mengikuti tarian gerimis tanpa payung
Seruni, dialah gadis pujaan hati
Semua kaum lelaki
Di kampug Wirasari
Rambutnya panjang dikuncir kanan kiri
Senyumnya manis dengan lesung pipi
Setiap kumbang ingin mengecup manisnya
Seruni bertahan dengan menutup diri
Dia terlelap dalam gerak jemarinya
Menuangkan lilin-lilin yang bersetubuh dengan canting
Seruni, melukis hati pada sebuah kain
Lembut paras dan elok laku
Tergambar dari guratan indah pada selembar batik
Dia member nama “Tresna Sejati”,- Cinta Sejati
Seolah lukisan hidupnya
Cinta sejati karam dalam buaian
Tak ada yang tahu,
Seruni sedang patah hati
Pujaan hati pergi
Kisah cinta gadis desa, kini berlalu
Seruni terus melukis isi hati,
Diantara sakit, canting, dan lilin-lilin
Dia terus membatik

Kuripan – Karangawen
19 – Maret -2015







 Aditya D. Sugiarso , memasuki fakultas Bahasa Inggris  IKIP PGRI Semarang,  penyair ini tinggal di Demak Jawa Tengah.