Dewa Sahadewa
Kembang Gunung
Awalnya tumbuh sebagai bunga
penuh harum cinta
di taman pelangi cahaya
tersenyum
kembang gunung
mekar di jantung hati lelaki
Kau melangkah di atas rumput
mencipta musim semi
abadi
Di ujung musim
matamu basah
senyum layu
tertunduk lesu
"Seseorang telah memetikmu, meremas
dan mencampakkanmu"
Tapi hatimu membara
dendam bahana
Dengan senyum tersisa
remukkan hati perjaka.
Kau bukan lagi kembang gunung
Karena cakarmu meminta nyawa
dan aummu getarkan hutan raya.
Selalu jika tersakiti
bunga menumbuhkan duri
merontokkan hati.
Maret 2015
Dewa Putu Sahadewa, lahir di Bali 23 Februari 1969,
memasuki fakultas kedokteran, tulisanya banyak dimuat di media local dan
national, puisinya turut dalam beberapa antologi nasional, penyair ini tinggal
di Kupang NTT.