A. Rosidi



A. Rosidi

Narasi Perempuan Pedalaman I

Subuh hari kampung kami terbangun dari mimpi
di antara dengkur para lelaki dan lantunan ayat-ayat suci
mengalirkan air dari kamar mandi dan menghanyutkan dosa malam hari
sampai jiwa kami bersih berseri-seri juga do’a yang terlindungi dari duri

Begitulah dari jauh hidup kami sehari-hari
sebelum fajar pergi dan pagi menanti
telah meruapkan kepul asap nasi yang siap di cicipi
sembari merapikan cucian kemaren sore
dan menyapu halaman nampak seperti mentari di waktu pagi
sejuk kami pandangi tentram kami nikmati

Annuqayah 2015












A. Rosidi

Narasi Perempuan Pedalaman II

pagi-pagi sekali kami menentang dingin yang menggeratakkan gigi
embun di rerumputan dengan girang kami singkap perlahan
kemudian mengasup rumputnya dari ujung sampai ke pangkal
bagi hewan-hewan yang kami tangkar dengan senang kami banggakan

melulu mengumpulkan rumput di pematang
sebulum matahari bertandang dan senja belum tenggelam
bukanlah profesi yang di jalankan
melainkan kebutuhan masa depan
bagi kami, perempuan pedalaman
Annuqayah 2015









A. Rosidi penyair ini lahir  Sumenep  dan tinggal di Guluk-Guluk Sumenep Jawa Timur