Darman D. Hoeri



Darman D. Hoeri
JANGAN KATES

Pagi ini mak, jangan kates
nostalgi yang kauhidang
untuk meluruskan kembali lidahku
yang nyaris terpelintir menu-menu cadel
Selama ini aku tergagap mengeja kata-kata aneh
dan tanpa sadar menggerusi lambat laun
aksara "r" yang membesarkanku
selaku pribumi coklat sawo
"Jangan kates, nak.
dirajang diuleni garam biar lunak
lalu gongso brambang diuleg sedikit bawang
ditemani lengkuas parut pun secukupnya cabai
ketika dilarung dalam genangan santan kental
wanginya nak, bukankah selalu memapahmu
bergenderang perut menemuku di dapur.”
Ah emak bagaimana kau tak juara
cukup jemarimu tanpa penakar bisa pastikan
tak keasinan, sementara yang di tivi-tivi segalanya
serba ditimbang sendok makan sendok teh
cukup jemarimu mak membaca angka kecukupan
bagi sekian kepala dengan tepat,
kalaupun bersisa jangan ditanya
bagaimana esok hari mengubah blendrang katesmu
menjadi lebih berharga diperebutkan
Nasi jagung anget-anget mak
tak perlu gegarnis pun mampu
memesona jemari bugilku
lincah menjumputinya hingga tandas
Takluk laparku mak dalam senyum
kemenangan termanismu.

Darman D. Hoeri nama aslinya Darman menulis antologi Celoteh Sederhana, Jejak Status Facebook 1 dan 2, Malaikatku Tercinta, serta Testimoni Ulat Bulu, penyair ini tingal di Malang Jawa Timur.