Aloeth Pathi
Ballada Sri Gadis Dusun
Sri…
Masih
ingatkah bunga kamboja yang aku sematkan di telingamu
Kita
jadi pengantin bermahkotakan daun nangka kering
Disaksikan
langit biru dan kicau burung manyar
gadis
dusun berkulit sawo matang
berparas
cantik
Lesung
pipitmu masih ku ingat ketika senyummu menyambangi pagi
Sri
Gadis
dusun bertumit lencir
berkembenkan
jarit batik
rambutmu
kau biarkan terurai memanjang
usai
mandi di kali dekat pancuran bambu
seiringi
kicau burung nyanyian pagi dan semburat surya di atas bukit
Sri…
Berjalan
di pematang sawah
Tangan
kanan membawa kendi air dan bakul nasi menempel dipinggul kiri
Mengirim
orang tuamu sedang menunggu padi di gubuk
Ibumu
selalu bilang, ” kau pembawa reziki, nduk”
Kelahiranmu
di pasaran dan Nogodino yang baik
Semenjak
kamu lahir
bapakmu
semakin rajin semangat bekerja
mencangkul
sawah, menyemai padi
semua
dilakukan demi istri dan anak perempuan semata wayang
Maka
orang tuamu memberi mu nama Sri
Dewi
kesuburan.
Seperti
sawah bapakmu yang subur
Meski
hanya sepetak namun mampu menyukupi kebutuhan keluarga
Sri
Masih
ingatkah ketika sawah bapakmu menguning siap di petik
beberapa
pemuda bernyanyi gembira menyongsong panen tiba
kau
disana merayakan kegembiraan itu
sepotong
ayam bakar dan nasi uduk
Kenduri
pesta anak petani
syukuri
atas nikmat dan karunia Tuhan
Sri…
Masih
ingatkah bunga kamboja yang aku sematkan di telingamu
Kita
jadi pengantin bermahkotakan daun nangka kering
Disaksikan
langit biru dan kicau burung manyar
sri..
Kini
kota menelanjangimu
Menjamah
lucuti cita-citamu
Hanya
sorga semu ditengah kemolekan harapan palsu
Kelembutan
buih-buih sabun terbang
Kerlap-kerlip
lampu catwalk panggung primadona
Diva
dusun tenggelam dalam riuh tepuk tangan dan tawa para pemuja
Senyummu
menutupi lara hati
Mengingkari
perih batinmu
Lari
dari kenyataan pahit
Jiwamu
melayang mencium bau arang asap dapur ibumu
Aroma
khas desa terhirup bakaran jerami sisa panen raya
Kota
mejebakmu
Membawa
angan dan mimpi
Membuat
sakit dan terluka
Pecah
Tangis tumpahkan rindu kampung halaman
Pulanglah
Sri……
Aku
rindu padamu
Tidak
kah kau rindu Kampungmu
Sri…
Masih
ingatkah bunga kamboja yang aku sematkan di telingamu
Kita
jadi pengantin bermahkotakan daun nangka kering
Disaksikan
langit biru dan kicau burung manyar
Sekarjalak, 14 Februari 2015
Aloeth Pathi,
lahir di Pati- Jawa Tengah,
karyanya dimuat beberapa
antologi bersama nasional,Penyair
ini tinggal di Margoyoso Pati Jawa Tengah.